Selasa, 03 Oktober 2017

Manusia dan tanggung jawab

ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB”
DOSEN PEMBIMBING “KARINA JAYANTI, SIKOM”

Disusun oleh :
Swarga Swarnadwipa Wibawa (15217813)
Amelia Willdantika (10217616)
JatiRyan Hidayat  (13217029)
Mutia Noviasti Putri (14217317)
Muhammad Haris Matin (14217042)
Kelas 1EA30

Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA KARAWACI



Daftar isi
·         Halaman judul    ……………………………………………………...1
·         Daftar isi         ………………………………………………………...2
·         Kata pengantar    ……………………………………………………...3

·         BAB 1   PENDAHULUAN
                          1.1 Latar belakang       ………………………………………...4
                          1.2  Rumusan Masalah  ……………………………………….4
                          1.3  Tujuan pembahasan ………………………………………4

·         BAB 2    PEMBAHASAN
2.1  Pengertian manusia…………….. ……………………….5
2.2  Pengertian dari tanggung jawab……………………….…6
2.3  Macam-macam tanggung jawab.........................................8
2.4  Wujud tanggung jawab manusia…………………………9
                         2.5 Makna dari suatu tanggung jawab……………………….10

·         BAB 3    PENUTUPAN
3.1  Kesimpulan  ……………………………………………..11
3.2  Saran……………………………………………………..12
   

  DAFTAR PUSTAKA

           












KATA PENGANTAR
         Puji syukur kita ucapkan kehadiran allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahnya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB” makalah ini di susun sebagai salah satu tugas SOFTSKILL pada mata pelajaran Ilmu Budaya Dasar (IBD).
          Dalam kesempatan ini kami juga berterimakasih kepada dosen  kami ibu KARINA JAYANTI, SIKOM. Selaku pembimbing mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD).
          Kami  menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik  di masa yang akan datang.

            Tangerang, 30 September 2017













BAB I
PENDAHULUAN

A.        LATAR BELAKANG

    Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung Jawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung Jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya, tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita.
    Selain tanggung jawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian dapat diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.
B.         RUMUSAN PEMBAHASAN

1.      Apakah pengertian dari Manusia ?
2.      Apakah pengertian dari Tanggung Jawab ?
3.      Bagaimana manusia melaksanakan tanggung jawab ?

C.        TUJUAN PEMBAHASAN

    Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang tanggung jawab yang dialami oleh manusia dan bentuk-bentuk dari tanggung jawab yang dialami manusia. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab terhadap manusia.





BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN MANUSIA

Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai aspek. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Pengertian manusia menurut para ahli:
1.      Paula J. C. & Jannet W. K.
Manusia merupakan makhluk terbuka, bebas memilih makna didalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2.      Kees Bertens
Manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
3.      Upanisads
Manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh/fisik).
4.      Nicolaus D. & A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka, akan tetap tunggal. Manusia disebut bhineka karena ia mempunyai jasmani dan rohani, sedangkan disebut tunggal karena hanya berupa satu benda atau barang saja.


5.      Erbe Sentanu
Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya yang diciptakan oleh Tuhan. Bahkan, dapat dikatakan manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk ciptaannya yang lain.   Manusia merupakan makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
   

B.         PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab merupakan suatu kesadaran manusia akan tingkah laku atau  perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti suatu perbuatan manusia sebagai perwujudan  kesadaran akan kewajiban. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertang­gung jawab. Disebut demikian karena manusia selain makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis. Berikut tanggung jawab menurut para ahli :
1.      Ridwan Halim
Mendefinisikan tanggung jawab hukum sebagai sesuatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu merupakan hak dan kewajiban ataupun kekuasaan. Secara umum tanggung jawab hokum diartikan sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau perilaku menurut cara tertentu tidak menyimpang dari peraturan yang telah ada.
2.      Purbacaraka
Tanggung jawab hukum bersumber atau lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan kemampuan tiap orang untuk menggunakan hak atau melaksanakan kewajibannya. Lebih lanjut ditegaskan, setiap pelaksaan kewajiban dan setiap penggunaan hak baik yang dilakukan secara tidak memadai maupun yang dilakukan secara memadai pada dasarnya tetap harus disertai dengan pertanggung jawaban, demikian pula dengan pelaksaan kekuasaan.
3.      Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
            Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
    Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan seperangkat nilai-nilai secara sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam ja­minan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak meng­ganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkait­an dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk indivi­dual artinya manusia harus bertanggung jawab terhadap diri­nya (seimbangan jasmani dan rohani) dan harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul sebagai akibat keyakin­annya terhadap suatu nilai.
   
    Tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi tanggung jawabnya.Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan berusaha dengan seluruh po­tensi yang ada pada dirinya. Selain itu juga orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan orang lain.

    Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewa­jiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1.      Kewajiban Terbatas

Kewajiban ini merupakan tanggung jawab yang diberlakukan kepada setiap orang, sama rata tidak dibeda-bedakan. Contohnya undang-undang larangan membunuh, mencuri yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.

2.      Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini merupakan tanggung jawab yang diberlakukan kepada semua orang. Tanggung  jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan,  karena orang tersebut dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya, jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan karena ia tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang se­hubungan dengan masalah tanggung jawab adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap pertanggungjawaban.







C.           MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB

            Manusia hidup untuk berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal macam-macam dari tanggung jawab.

   1.   Tanggung Jawab manusia terhadap diri sendiri
Manusia memiliki akal yang membuatnya sadar apa yang ia butuhkan dan apa yang ia harus lakukan terhadap dirinya sendiri. Secara naluriah ia akan melakukan berbagai tanggung jawab untuk memenuhi apa yang ia butuhkan. Contohnya : membeli pakaian, makan dan tidur
    2.  Tanggung Jawab kepada keluarga
 Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga adalah suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Contohnya : salah seorang anggota keluarga sedang sakit dan kita ikut merawatanya.

    3.  Tanggung Jawab kepada masyarakat
Tanggung jawab manusia terhadap masyarakat terbentuk dari norma-norma yang telah ada dan berlaku didalam anggota masyarakat sehingga membuatnya merasa perlu melakukan hal tersebut. Secara kodrati sejak lahir sampai manusia tersebut mati ia memerlukan bantuan orang lain. Terutama pada zaman yang sudah semakin maju, secara langsung maupun tidak langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Dalam kondisi inilah manusia akan saling membutuhkan dan kerjasama dengan orang lain.
Kekuatan pada diri manusia pada hakikatnya tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juga terletak pada kemampuan manusia sendiri dalam bekerjasama dengan manusia lain. Karena dengan manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat membedakan manusia dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia dengan manusia adalah tingkat mutu, martabat dan harkat, sebagai manusia yang hidup pada zaman sekarang dan yang akan datang.
Terlihat bahwa dalam mempertahankan hidup dan mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil mampu berdiri sendiri tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan kesadaran bahwa segala sesuatu dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain didalam kehidupan bermasyarakat. Kesadaran tersebut yang menyebabkan setiap manusia terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan masyarakat. Maka dari itu, Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup banyak kaitannya dengan masyarakat.
   
4.  Tanggung Jawab kepada Masyarakat dan Negara
Setiap manusia adalah warga nagara dari suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku, manusia terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh suatu negara dan masyarakat disuatu wilayah bergantung dimana mereka tinggal. Manusia tidak dapat berprilaku sesuai kehendaknya, segala sesuatu yang ia lakukan terikat oleh aturan yang telah ada baik didalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Apabila ia melakukan prilaku yang menyimpang maka ia akan mendapatkan sanksi sesuai tindakannya.
   5.  Tanggung Jawab kepada Tuhan
 Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan menciptakan sesuatu. Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Sebagai hamba Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas segala perbuatan yang salah atau dengan istilah agama atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak. Manusia hidup untuk berjuang menjalani kehidupan dan beribadah kepadaNn yangya. Apabila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibat harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya kepada Tuhan.
      Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pegorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian


D.  WUJUD DARI TANGGUNG JAWAB

1.      Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta dan kasih sayang yang semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Contoh: seorang guru disuatu desa terpencil harus menempuh perjalanan lebih dari 3 jam melewati sungai dan bukit-bukit yang tidak mudah untuk mengemban tugasnya mengajar di sekolah yang bahkan tidak banyak memiliki murid, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.

2.      Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pegorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak ada unsur pamrih didalamnya. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus dan ikhlas. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan apabila kita sedang membaca atau mendengarkan khotbah agama.dari kisah para tokoh agama atau nabi manusia memperoleh tauladan.
Contoh: seorang ibu rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli suatu untuk dirinya sendiri, demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan kecil, seorang ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.

3.      Makna dari suatu tanggung jawab.

            Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang.



















BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN 
        Pada dasarnya Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.
        Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
B. SARAN
Sebagai manusia yang bernorma dan hidup bermasyarakat sudah selayaknya manusia hidup untuk patuh dan taat. Selain pada dirinya sendiri, Tuhannya juga masyarakat. Manusia seharusnya lebih memerhatikan cara berprilaku dan berpikir sebelum bertindak karena sedikit saja kesalahan semua itu harus dipertanggung jawabkan. Menjadi manusia yang taat akan aturan dan menjunjung tinggi norma itu akan menjadikan perubahan yang pesat dalam generasi manusia. Agar tercipta manusia-manusia yang berprilaku baik, jujur serta tanggung jawab supaya kehidupan manusia jauh dari perbuatan tercela.









 DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1991.

Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T. 1984-1985.

Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas  Gunadarma


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37833/3/chapter%20II.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Present Perfect Tense Group 5

“PRESENT PERFECT TENSE”   Disusun oleh : KELOMPOK 5 1.       Aldio Sagara Putra                     (NPM: 10217443 ) 2.      ...