ILMU BUDAYA DASAR
“MANUSIA DAN TANGGUNG
JAWAB”
DOSEN PEMBIMBING “KARINA JAYANTI, SIKOM”
Disusun oleh :
Swarga Swarnadwipa
Wibawa (15217813)
Amelia Willdantika
(10217616)
JatiRyan Hidayat (13217029)
Mutia Noviasti Putri
(14217317)
Muhammad Haris Matin
(14217042)
Kelas 1EA30
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA KARAWACI
Daftar isi
·
Halaman judul ……………………………………………………...1
·
Daftar isi ………………………………………………………...2
·
Kata pengantar ……………………………………………………...3
·
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ………………………………………...4
1.2
Rumusan Masalah ……………………………………….4
1.3
Tujuan pembahasan ………………………………………4
·
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
manusia…………….. ……………………….5
2.2 Pengertian dari
tanggung jawab……………………….…6
2.3 Macam-macam tanggung
jawab.........................................8
2.4 Wujud tanggung jawab
manusia…………………………9
2.5 Makna dari suatu tanggung
jawab……………………….10
·
BAB 3 PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan ……………………………………………..11
3.2 Saran……………………………………………………..12
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadiran
allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayahnya kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul “ MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB” makalah ini di susun sebagai salah
satu tugas SOFTSKILL pada mata pelajaran Ilmu Budaya Dasar (IBD).
Dalam kesempatan ini kami juga
berterimakasih kepada dosen kami ibu
KARINA JAYANTI, SIKOM. Selaku pembimbing mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD).
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik
dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata
pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
di masa yang akan datang.
Tangerang,
30 September 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau
berdampingan. Tanggung Jawab adalah suatu kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung Jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki
tanggung jawab masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau
mahasiswa akan belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau
mahasiswinya, tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya,
tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab
manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita.
Selain tanggung jawab, dalam diri manusia juga terdapat pengabdian. Pengabdian
dapat diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada
orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana
pengabdian akan mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya
yang biasanya akan dihargai dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai
contoh, bila orang tua mengabdi untuk mengasuh anak-anaknya berkemungkinan
besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada kedua orangtuanya,
biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan dibalas
amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan
negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang
bersangkutan.
B.
RUMUSAN
PEMBAHASAN
1. Apakah pengertian dari Manusia ?
2. Apakah pengertian dari Tanggung Jawab ?
3. Bagaimana manusia melaksanakan tanggung jawab
?
C.
TUJUAN
PEMBAHASAN
Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang
tanggung jawab yang dialami oleh manusia dan bentuk-bentuk dari tanggung jawab
yang dialami manusia. Selain itu juga untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab
terhadap manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
MANUSIA
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai
aspek. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal
budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain. Secara istilah manusia
dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Secara biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Pengertian manusia menurut para ahli:
1.
Paula J. C. & Jannet W. K.
Manusia merupakan makhluk terbuka, bebas
memilih makna didalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap
keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan
antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2.
Kees Bertens
Manusia adalah setiap makhluk yang terdiri
dari dua unsur yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
3.
Upanisads
Manusia merupakan sebuah kombinasi dari
beberapa unsur kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana
(tubuh/fisik).
4.
Nicolaus D. & A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka, akan tetap tunggal.
Manusia disebut bhineka karena ia mempunyai jasmani dan rohani, sedangkan disebut
tunggal karena hanya berupa satu benda atau barang saja.
5.
Erbe Sentanu
Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya yang
diciptakan oleh Tuhan. Bahkan, dapat dikatakan manusia merupakan ciptaan Tuhan
yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk ciptaannya yang lain. Manusia
merupakan makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT. Manusia memiliki keunikan
yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia memiliki jiwa yang
rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca indera yang berbeda dengan
makhluk lain karena pada manusia terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu,
dan sebagainya.
B.
PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab merupakan suatu kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang
tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti suatu perbuatan manusia sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban. Manusia pada
hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena
manusia selain makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk
Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat
ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun
teologis. Berikut tanggung jawab menurut para ahli :
1.
Ridwan Halim
Mendefinisikan tanggung jawab hukum sebagai
sesuatu akibat lebih lanjut dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu
merupakan hak dan kewajiban ataupun kekuasaan. Secara umum tanggung jawab hokum
diartikan sebagai kewajiban untuk melakukan sesuatu atau perilaku menurut cara
tertentu tidak menyimpang dari peraturan yang telah ada.
2.
Purbacaraka
Tanggung jawab hukum bersumber atau lahir atas
penggunaan fasilitas dalam penerapan kemampuan tiap orang untuk menggunakan hak
atau melaksanakan kewajibannya. Lebih lanjut ditegaskan, setiap pelaksaan
kewajiban dan setiap penggunaan hak baik yang dilakukan secara tidak memadai
maupun yang dilakukan secara memadai pada dasarnya tetap harus disertai dengan
pertanggung jawaban, demikian pula dengan pelaksaan kekuasaan.
3.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya.
Dalam konteks sosial
manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak
dapat hidup sendirian dengan seperangkat nilai-nilai secara sendiri.
Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jaminan sosial harus
dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah
disetujui bersama. Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan
dengan konteks teologis. Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia
harus bertanggung jawab terhadap dirinya (seimbangan jasmani dan rohani) dan
harus bertanggung jawab terhadap Tuhannya (sebagai penciptanya). Tanggung jawab
manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia memiliki
kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga muncul
sebagai akibat keyakinannya terhadap suatu nilai.
Tanggung jawab dalam
konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang
menjadi tanggung jawabnya.Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang
lain, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan
akan berusaha dengan seluruh potensi yang ada pada dirinya. Selain itu juga
orang yang bertanggung jawab adalah orang yang mau berkorban demi kepentingan
orang lain.
Tanggung jawab juga berkaitan dengan
kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang.
Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada
hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap
kewajibannya. Kewajiban dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1.
Kewajiban Terbatas
Kewajiban ini merupakan
tanggung jawab yang diberlakukan kepada setiap orang, sama rata tidak
dibeda-bedakan. Contohnya undang-undang larangan membunuh, mencuri yang
disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.
2.
Kewajiban tidak Terbatas
Kewajiban ini merupakan tanggung jawab yang diberlakukan kepada
semua orang. Tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi,
sebab dijalankan oleh suara hati, seperti keadilan dan kebajikan.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh
kebahagiaan, karena orang tersebut dapat menunaikan kewajibannya.
Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya,
jika orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapi kesulitan karena ia
tidak mengikuti aturan, norma, atau nilai-nilai yang berlaku. Problema utama
yang dirasakan pada zaman sekarang sehubungan dengan masalah tanggung jawab
adalah berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap
pertanggungjawaban.
C.
MACAM-MACAM
TANGGUNG JAWAB
Manusia hidup untuk berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan
pihak lain. Untuk itu ia akan menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau
menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa ada
kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian
tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang
dibuatnya. Atas dasar ini, dikenal macam-macam dari tanggung jawab.
1. Tanggung
Jawab manusia terhadap diri sendiri
Manusia memiliki akal yang membuatnya sadar
apa yang ia butuhkan dan apa yang ia harus lakukan terhadap dirinya sendiri.
Secara naluriah ia akan melakukan berbagai tanggung jawab untuk memenuhi apa
yang ia butuhkan. Contohnya : membeli pakaian, makan dan tidur
2. Tanggung Jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil ialah keluarga. Keluarga
adalah suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang-orang lain yang
menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarganya. Tanggung Jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Contohnya :
salah seorang anggota keluarga sedang sakit dan kita ikut merawatanya.
3. Tanggung Jawab kepada masyarakat
Tanggung jawab manusia terhadap masyarakat
terbentuk dari norma-norma yang telah ada dan berlaku didalam anggota
masyarakat sehingga membuatnya merasa perlu melakukan hal tersebut. Secara
kodrati sejak lahir sampai manusia tersebut mati ia memerlukan bantuan orang
lain. Terutama pada zaman yang sudah semakin maju, secara langsung maupun tidak
langsung manusia membutuhkan hasil karya dan jasa orang lain untuk memenuhi
segala kebutuhan hidupnya. Dalam kondisi inilah manusia akan saling membutuhkan
dan kerjasama dengan orang lain.
Kekuatan pada diri manusia pada hakikatnya
tidak terletak pada kemampuan fisik ataupun kemampuan jiwanya saja, namun juga
terletak pada kemampuan manusia sendiri dalam bekerjasama dengan manusia lain.
Karena dengan manusia lain, mereka dapat menciptakan kebudayaan yang dapat
membedakan manusia dengan makhluk hidup lain. Yang menyadarkan manusia dengan
manusia adalah tingkat mutu, martabat dan harkat, sebagai manusia yang hidup
pada zaman sekarang dan yang akan datang.
Terlihat bahwa dalam mempertahankan hidup dan
mengejar kehidupan yang lebih baik, manusia mustahil mampu berdiri sendiri
tanpa bantuan atau kerjasama dengan orang lain. Kenyataan ini menimbulkan
kesadaran bahwa segala sesuatu dicapai dan kebahagiaan yang dirasakan oleh
manusia pada dasarnya berkat bantuan atau kerjasama dengan orang lain didalam
kehidupan bermasyarakat. Kesadaran tersebut yang menyebabkan setiap manusia
terpanggil hatinya untuk melakukan apa yang terbaik bagi orang lain dan
masyarakat. Maka dari itu, Tanggung Jawab manusia yang utama dalam hidup banyak
kaitannya dengan masyarakat.
4. Tanggung Jawab kepada Masyarakat
dan Negara
Setiap manusia adalah warga nagara dari suatu
negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku, manusia
terikat olah norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh suatu negara dan
masyarakat disuatu wilayah bergantung dimana mereka tinggal. Manusia tidak
dapat berprilaku sesuai kehendaknya, segala sesuatu yang ia lakukan terikat
oleh aturan yang telah ada baik didalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Apabila ia melakukan prilaku yang menyimpang maka ia akan mendapatkan sanksi
sesuai tindakannya.
5. Tanggung Jawab
kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi makhluk
ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan diri sendiri
dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota
tubuhnya, dan alam sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan
menciptakan sesuatu. Sudah tentu dalam perbuatannya manusia membuat banyak
kesalahan baik yang disengaja maupun tidak. Sebagai hamba Tuhan, manusia harus
bertanggung jawab atas segala perbuatan yang salah atau dengan istilah agama
atas segala dosanya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
bersembahyang sesuai dengan perintah Tuhan. Apabila tidak bersembahyang, maka
manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu diakhirat kelak.
Manusia hidup untuk berjuang menjalani kehidupan dan beribadah kepadaNn yangya.
Apabila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala
akibat harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung
jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan
sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya,
atau kekuatannya (ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung
jawabnya kepada Tuhan.
• Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau
kurban yang berarti persembahan, sehingga pegorbanan berarti pemberian untuk
menyatakan kebaktian
D. WUJUD
DARI TANGGUNG JAWAB
1.
Pengabdian
Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta dan kasih sayang yang semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian
itu pada hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras
sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada
keluarga.
Contoh: seorang guru
disuatu desa terpencil harus menempuh perjalanan lebih dari 3 jam melewati
sungai dan bukit-bukit yang tidak mudah untuk mengemban tugasnya mengajar di sekolah
yang bahkan tidak banyak memiliki murid, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
2.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal
dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pegorbanan
berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang
bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak ada unsur pamrih
didalamnya. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus dan
ikhlas. Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih
dapat dirasakan apabila kita sedang membaca atau mendengarkan khotbah
agama.dari kisah para tokoh agama atau nabi manusia memperoleh tauladan.
Contoh: seorang ibu
rela mengesampingkan keinginannya dalam membeli suatu untuk dirinya sendiri,
demi membeli kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan kecil, seorang
ibu mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.
3.
Makna dari suatu tanggung jawab.
Makna
dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Arti
tanggung jawab di atas semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap
orang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya
Tanggung Jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang
yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala
hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur
terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut
dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu
berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain
ataupun orang banyak.
Orang yang
bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan
kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya
sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung
jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya
dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang
berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan
pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk
kepentingan manusia itu sendiri.
B. SARAN
Sebagai manusia yang bernorma dan hidup
bermasyarakat sudah selayaknya manusia hidup untuk patuh dan taat. Selain pada
dirinya sendiri, Tuhannya juga masyarakat. Manusia seharusnya lebih
memerhatikan cara berprilaku dan berpikir sebelum bertindak karena sedikit saja
kesalahan semua itu harus dipertanggung jawabkan. Menjadi manusia yang taat
akan aturan dan menjunjung tinggi norma itu akan menjadikan perubahan yang
pesat dalam generasi manusia. Agar tercipta manusia-manusia yang berprilaku
baik, jujur serta tanggung jawab supaya kehidupan manusia jauh dari perbuatan
tercela.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada :
Jakarta.
Hartono, Drs., dkk., ILMU BUDAYA DASAR: Untuk Pegangan Mahasiswa, PT.
Bina Ilmu, Surabaya, 1991.
Suyadi M.P. Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Depdikbud U.T.
1984-1985.
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Universitas
Gunadarma
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37833/3/chapter%20II.pdf
